Gadis melirik arlojinya. Setengah satu siang, masih tiga puluh menit sebelum kuliah Advanced Security. Masih ada waktu untuk ke ATM, isi pulsa dua kartu prabayar-nya. Gadis menyusuri jalan ganesha, sambil berharap kali ini tidak menjadi korban burung 'berdosa'. Well, memang nama yang kejam!! Berdosa adalah judgement gadis terhadap burung-burung itu, kawanan yang sering terbang kesana kemari di udara di atas kampus, lalu seenaknya meninggalkan jejak menjijikkan di daratan. Pada be'ol gitu bow!! Yaikkkss.. kalo lu pernah lewat jalan ganesha dan sekitarnya, pasti lu selalu liat deh bercak-bercak putih di sepanjang jalan dan trotoar, daun dan ranting pohon pun korban. Dan yang paling menyebalkan, burung-burung itu tanpa rasa bersalah juga memberi signature 'burung berdosa was here' di atas mobil-mobil yang parkir, bahkan di kepala dan baju orang-orang yang lewat. Blahhhhh…
Damn!! Gadis berseru dalam hati!! Bego.. bego.. bego.. terlalu asyik jalan sembari serius mikirin ulah si burung dan menganalisa probabilitas bajunya terciprat 'pup' si burung, Gadis lupa. ATM udah lewat jauuuhhh sekali di belakangnya. Huffhhh!! Males balik arhh.. nanti aja sehabis kuliah. Toh ga perlu-perlu amat isi pulsa detik ini juga, lagian Gadis belum shalat dzuhur. Maka, dia pun meneruskan langkah ke LabTek VIII, menuju mushalla, shalat dzuhur dan kemudian kuliah.
"Any question?" Mr. Budi Rahardjo mengundang forum untuk berdiskusi.
Kelas diam. Pasti pada disconnect dehh sama apa yang beliau omongin panjang lebar tadi!! Yaa setidaknya masih mendengarkan, ga tidur seperti Gadis. Kepalanya sampai terantuk-antuk, berusaha keras tidak terlihat mengantuk. Gagal total tentunya!!
"Oke. See you next week, class!! Don't forget to submit the homework," si Mister menutup sesi.
Hah!! Gadis tersadar, kelas telah usai. Wew, matanya 'mendadak sumringah', berbinar membulat, hilang semua kantuk dan penat.
Di luar kelas, Kuke sudah menunggunya. Hari ini mereka sepakat hadir di seminar publikasi riset dosen elektro & informatika, musti dateng tuuuhh. Siapa tau ada yang menginspirasi atau --at least-- nambah pengetahuan. Lu pikir enak kuliah S2 di bidang Information Technology?? Lu musti ngikutin perkembangan riset-riset dunia, which is.. cepet banget gitu lowwhh!! Selain itu, lu juga musti punya pengetahuan dasar manajerial. Wew lieuurr :(
Gadis semangat sekali dateng ke seminar itu, karena dapat dipastikan dosen favorit-nya juga hadir. "He’s so gergous gitu looowhh!!" kalimat yang selalu diulang-ulangnya setiap ngeliat si bapak dosen. Kalo gak gitu, "Uuuggghhh kueren buangettt gak sih??"
Ya jelas aja, siapa pun akan mengakui bahwa beliau itu awesome. Berpakaian eksentrik, selalu! Pokonya semua yang menempel di dirinya, termasuk cara beliau berbicara maupun memperhatikan orang bicara, memancarkan energi! Deklarasi tak terbantahkan bahwa beliau adalah seorang cendikia. Cerdas, energik, well-educated (ya iya lahhh PhD kaleeee), dan menghargai orang lain.
Kuke dan Gadis berjalan beriringan (ga pake pegangan tangan loh yah!), sesekali cekikikan entah membicarakan apa. Gadis adalah seorang yang sangat sangat sangat sangat ekstrovert. Dia mengidap gejala awal kegilaan dan menderita narsis tingkat lanjut. Gadis selalu bisa tertawa, seresmi apapun keadaannya. Asal, cuek, nekat, sakit jiwa!!
Gadis teringat, harus ke ATM untuk isi pulsa. Letak ATM tidak terlalu jauh dengan Aula barat, tempat seminar diadakan. Dalam perjalanan menuju ATM, langkah mereka tersilang seorang mahasiswa yang sedang menyebrang. Mahasiswa itu memakai kaos ketat cokelat, jeans membentuk kaki, sepatu kets, dan tas cokelat berbentuk gitar. Oia, tidak lupa kalung yang dijalin dari bahan semacam kayu, bulat besar-besar seperti gepokan bawang putih. Dia tampak sibuk memegang buku-bukuya di tangan kiri dan menelepon dengan tangan kanannya. Badannya kurus kering, wajahnya seperti familiar.. Wait!!! Itu
Kuke dan Gadis masih terus berjalan, sesampainya di ATM mereka tertawa. Eymiink berdiri tepat di belakang antrian, sekian detik lebih cepat dari Gadis. Begitu lihat Gadis, dia mempersilakan Gadis lebih dulu. Wew Gadis bergumam dalam hati, "udah artis, tapi sopan banget yak sama cewek?"
Sesudah isi pulsa lewat ATM, Gadis dan Kuke bergegas ke Aula Barat. Acara pasti sudah dimulai. Sepuluh meter dari pintu aula, Gadis berbalik arah, berlari.. membuat Kuke bingung setengah mampus. "Lu mau kemana woooyyy???"
"Foto bareng Eymiink!!"
"Sedeng!!!"
"Bodo!!"
Gadis tidak peduli. Gila, ya, itulah dia! Dan seluruh dunia harus tau itu. Kuke berjalan cepat menyusulnya.
Dannnn… di lorong itu!! Gadis benar-benar nekat. Mempertaruhkan malu demi hasrat narsis berfoto bersama artis! Narsis akut!! Kuke pengen pingsan, tak kuasa menahan malu..
"Eymiink!!"
"Ya?"
"Can we take a picture??"
"Yah? Yah?" si artis ga mengerti.
"Foto bareng!!!!"
"Wow!! Okeh.. Kumaha yeuh posisina?"
Gadis mengeluarkan handphone, Eymiink menyiapkan mimik wajah. Dan, cepreetttt!!!
"Poek nya' ?" celetuk Eymiink menanggapi hasil foto.
"Lumayan lah, thank you yah!!" huh ya iya lah.. handphone lusuh!
"Oke thank you," si artis berlalu sopan.
Gadis tersenyum puas. "I made it," katanya pada Kuke. Gadis tau, Kuke pasti menganggapnya kurang waras dan tidak pernah dewasa!! Mahasiswa S2 di dalam tubuh dan jiwa anak TK.
"Ga tau malu!!"
"It’s social engineering. You know?? Untung gw ke ATMnya sekarang yah! Padahal sebelum kuliah loh niatnya."
Kuke menghela nafas "Sghhh!!! Narsis akut!!"